Cerpen Cinta-Kita mungkin tidak tau, kasih sayang seorang sahabat itu lebih besar dari pada seorang kekasih. Sahabat selalu ada saat kita sedih, galau, susah, sahabat selalu ada. Benih cinta bisa tumbuh dari persahabatan, mungkin itulah yang dirasakan seorang Aril. Kisah cinta sahabat sejak kecil.
Pengen tau kisah cinta seorang sahabat sejati? Berikut ini cerpen kisah cinta kepada seorang sahabat sejati yang berjudul " Love is Forever ".
Love is Forever
karya : Serly
Aril dan Dewi dua anak yang bersahabat sejak kecil. Mereka tumbuh besar, seiring berjalannya waktu mereka menjadi remaja dan saling menyayangi. Tapi tiada yang menyangka cinta tumbuh diantara mereka berdua, walaupun hanya Ariel yang merasakannya. Mereka tetap bermain bersama menjalani semua yang biasa mereka lakukan. Dewi juga tak menyadari perasaan itu.
Seiring mereka masuk sebuah sekolah menengah atas yang sama. Mereka bergaul dengan teman-teman barunya. Mencari teman yang baik dan tidak membawa mereka ke jalan yang salah. Akhirnya Dewi menemukannya. Seorang lelaki bernama Sandi. Lelaki yang mampu membuat Dewi dag dig dug. Tiara seakan menjadi sebuah besi yang ditarik kuatoleh sebuah magnet dari Sandi. Setiap hari Dewi menghiraukan Aril yang mulai sakit hati. Cintanya, sahabat sejak kecilnya direbut begitu saja.
Tiga bulan sudah Dewi mengejar Sandi dan benar saja Dewi mendapatkannya walaupun belum berstatus pacaran. Mereka semakin dekat dan sebuah kejadian yang tak diinginkan terjadi. Sandi dilema dengan dua orang wanita yang dia sukai, dia cintai. Dewi teman barunya yang membuatnya merasakan cinta untuk kedua kalinya. Dan Mella, cinta pertama Sandi yang dating lagi. Sandi bimbang, dilemma dan galau tak tau apa yang harus dia lakukan. Siapa yang harus dipilih? Dewi atau Mella. Dia sangat mencintai Dewi, namun Mella cinta pertamannya yang tidak akan bisa dilupakan. Dan pilihan Sandi jatuh kepa Mella cinta pertamanya.
Dewi sangat sedih dan sakit hati. Dia menangis meraung , merintih bagaikan ditusuk beribu duri. Dia berlari memeluk Aril dan menangis menuangkan seluruh kesedihannya. Dan Aril menerimannya dengan lapang dada dengan haati terluka tanpa memikirkan apa yang dia rasakan. Sakit hati Aril. Tiara merintih dan bersandar di pundak Aril meminta bantuan kepadanya.
Ditahun ajran baru ini, Dewi masih saja terpuruk. Terang saja cinta pertamanya disekolah baru yang sangat beraarti baginya harus hilang begitu saja. Semuanya membuat Dewi drop, dia jarang mau makan , tak melakukan aktifitas dan hamper saja tidak naik kelaskarena tak ada nilai sama sekali. Selama itu Aril berada disampingnya memeberi kasih sayang dan perhatian penuh. Tak lama dia kembali. Memeluk dan menggenggam.
Benar Sandi kemabali. Kembali kepada Dewi setelah dihianati Mellauntuk kedua kalinya. Mungkin begitulah cinta kembali bila tersakiti dan tak belajar dari kejadian yang dia alami sebelumnya. Dia kembali membawa cinta lama yang seharusnya diberikan kepada Dewi. Dia memeluk Dewi yang terbaring sakit dirumah sakit. Dia menggenggam kedua tangan Dewi yang tergolek lemah, dingin bagai es. Dia membawa dan mengembalikan senyuman Dewi yang telah lama menghilang.
Januari Dewi kembali bersemangat kembali hidup bersama matahari. Dewi mengulang kembali hari-harinya bersama Sandi. Mengejar ketertinggalannya disekolah. Dewi merasakan kebahagiaan. Dia tau bahwa Sandi akan kembali memeluk dan menggenggamnya. Dewi tersenyum riang gembira.
Dan daia datang lagi, menyeruak diahati yang hanyamenjadi sandaran disaat Dewi bersedih dan kehilangan arah. Aril lagi dan lagi merasakannya, tuk yang kesekian kalinya dia merasakan itu. Aril hanyalah sahabat, sahabat disaat Dewi terpuruk, disaat Sandii pergi meninggalkanya dan Dewi menangis. Ya sahabat, untuk kesekian kalinnya Aril menerima kehadirannya dengan lapang dada yang tidak bisa selalu bersamanya lagi.
Waktu terus berlalu, tanpa henti dan terulang kembali. Dewi selalu bersama Sandi, dihari bahagia mereka. Dan Aril hanya sendiri, menunggu dan menanti cinta sejati. Disaat sedih, sendiri, dan sakit Dewi berlari kepada Aril.dan membuat Aril semakin mencintainya. Tapi dia pergi saat kesenangan itu datang dan melupakan Aril. Itu terus dan terus terulang, berputar seperti bulan dan bumi yang mengitari matahari.
Sesekali Dewi merasa dilema, perlahan rasa yang lama sekali ia sembunyikan tumbuh semakin besar dihatinnya. Rasa itu, rasa kepada Aril yang selalu menerimannya. Bagaimanapun fisik, bagaimanapun kekurangan seta kelebihan. Dia merasa semakin merasa bahwa dia salah.” Apa ini? Mengapa jadi begini? Bukan! Ini bukan salah Sandi. Ini salah Dewi! Keanap ini??”, Dewi bingung bimbang dan dilemma.
Pebruari pun menyapa. Bulan kasih sayang ini Dewi mendapatkan informasi yang mencengangkan mebuat Dewi tercekik. Membuat dia semakin dilemma, mebuat dia dijodohkan dengan Aril. Yang harus bertunangan dibulan Maret. Dan ini sudah direncanakan sejak mereka kecil, disaat mereka bersama dulu.
Dewi menangisi perasaannya yang bodoh, yang tak bisa memilih anatara Arildan Sandi. Dua lelaki yang sangat dia cintai. Dua lelaki yang membuat hidupnya berwarna.
Dewi berlari menangis, berteriak dan sampai kejadian yang tidak diinginkan itupun terjadi. Dewi tergeletak berlumuran darah. Dewi tertabrak mobil yang melaju cepat dan membuat Dewi terpental jauh. Dewi dilarikan kerumah sakit karena kehabisan darah, koma dan kritis. Sayang memang persediaan darah di rumah sakit itu habis. Tidak ada darah bergolongan darah B di rumah sakit. Dan keadaan Dewi semakin memburuk ditambah lagi ginjal kirinya rusak karena terhantam body mobil.
Sandi menangis frustasi. Tak tau berbuat apa. Golongan darahnya A. dia tak tau apa yang harus dilakukan. Kemudian datang Aril sambil berlari, memeluk Dewi tergolek lemah dengan selang-elang yang menancap ditubuhnya. Dewi pucat dingin. Beku sbagaikan tak bernyawa. Aril segera berlari mencari dokter untuk menyumbangkan darahnya yang ternyata bergolongan darah sama dengan Dewi serta ginjal kirinya.
Mama Dewi melarang Aril untuk menyumbangkan ginjalnya karena sejak kecil Aril memliki ginjal yang tidak sempurna. Ginjal kanannya rusak, ak berfungsi seperti mana yang normal.tetapi Aril tetap bersi keras. Dia harus menyelematkan Dewi . Cinta sejatinya.
April Dewi membaik. Dia hidup seperti sebagaimana biasanya. Hanya berbekas jahitan di perutnya. Dia hidup dengan sedikit trauma dan dia mulai membuka hatinya yang dalam untuk Aril. Aril yang tergolek lemah diatas kasur putih itu menggantikan Dewi. Dewi menangis merintih.Mengapa? Mengapa Aril rela mengorbankan ginjalnya untuk Dewi? Mengapa harus Dewi? Sekarang dia hanya bisa tertidur dan menunggu. Menunggu ajalnya yang semakin mendekat. Bibirnya selalu tersenyum, bangga menyelamatkan sang pujaan hatinya, Dewi.
Hari ini Dewi cantik sekali sesuai dengan namanya. Dengan gaun putih ditubuhnya dan olesan make up diwajahnya. Dia cantik, tersenyum walau hatinya menangis. Beriringan dengan Aril memakai jas terbaring lemah diatas kasur. Dengan selang dan infuse pertunangan yang sangat mengharukan. Waktu ini adalah saat diamana bertukar cicin. Dewi memasukan cicin itu kejari manis Aril. Tapi, mengapa Aril drop, kejang, dan menegang. Dewi keluar, menunggu dan nenangisi Aril. Garis itu berganti horizontal. Cicinnya jatuh dan menggelinding.
Pemakaman, Dewi datang dengan gaun hitam yang indah ia kenakan. Gaun hitam yang menghiasi tubuh idealnya. Gaun hitam yang membuatnya benci, benci akan dirinya. Mengapa? Aril pergi meninggalkannya. Tiga bulan sudah kepergian Aril, Tiara drop. Lagi-lagi dia harus masuk rumah sakit. Tak mau makan, tak mau melakukan apa-apa. Hanya berbaring lemas diatas kasur. Hanya berbaring dan berharap Aril datang memeluknya, merangkulnya, membiarkannya ia besandar. Namun tak mungkin Aril tak mungkin datang kembali memebagi cerita dan menghapus air matanya. Menyuapinya. Tak pernah dan tak kan mungkin itu bisa terulang kembali.
Sandi datang memaba warna yang segera dia berikan kepada Dewi. Warna yang dulu dia ukir bersama. Sandi datang memeluk, merangkul, dan menggengam. Menggantikan Aril yang sealu ada untuknya. Disaat sedih maupun senang. Sandi sadar dia hanya ada saat mereka senang, saat mereka bahagia, kemana saat dia bersedih? Dewi tersenyum.
Satu tahun kemudian mereka lulus. Dewi dan Sandi lulus dengan nilai yang memuaskan. Dewi bertunangan dengan Sandi, bertunangan didekat peristirahatan Aril. Meminta restu dan pendapat. Mereka beetunangan menggunankan cicin yang dulu berada di jari manis Aril. Dengan cinta dan kasih sayang mereka belajar dari perjuangan Aril.
Aril tersenyum bahagia disana. Tersenyum melihat cinta kecilnya tumbuh besar dan memiliki pendampinng hidup cinta pertamanya.
Cek...
ReplyDelete